Bolehkah Bayar Hutang Puasa di Akhir Bulan Syaban ?

- 16 Maret 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi: RAMADHAN Sebentar Lagi, Simak 6 Keutamaan Puasa Ramadhan di Bulan Suci Ini
Ilustrasi: RAMADHAN Sebentar Lagi, Simak 6 Keutamaan Puasa Ramadhan di Bulan Suci Ini /pixabay/mohammed hassan

Oke Jambi - Beberapa hari lagi bulan suci ramadan akan segera tiba. Namun bagaimana dengan sisa hutang puasa yang belum dibayarakan, apakah boleh dibayarkan di penghujung syaban?.

Dilansir dari web mui.or.id, dijelaskan terkait ketentuan puasa di akhir syaban.

Pada hadist Nabi Muhammad SAW dijelaskan tentang berpuasa ketika memasuki paruh kedua bulan Sya’ban yakni dari tanggal 16 sampai akhir.

Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila telah memasuki paruh kedua bulan Sya’ban, maka kalian tidak boleh berpuasa!” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad)

Baca Juga: Resep Ayam Bakar Spesial untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan

Ibnu Hajar al-Asqalani jumhur ulama selain madzhab Syafi’i menilai hadist di atas sebagai hadist lemah dan boleh-boleh saja berpuasa di separuh akhir bulan Syaban dan .

Sementara al-Ruyani merupakan ulama madzhab Syafi’i memandang makruh hukumnya puasa di setengah akhir bulan Sya’ban, dan haram hukumnya jika berpuasa satu atau dua hari akhir bulan Syaban menjelang puasa Ramadan.

Di lain tempat, mayoritas ulama madzhab Syafi’i dengan adanya hadist tadi menghukumi haram puasa di separuh akhir bulan Syaban yakni dari tanggal 16 sampai akhir.

Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal Resmi Imsakiyah & Buka Puasa Untuk Wilayah Kota Jambi Tahun 2023 M/1444 H

akan tetapi, keharaman tersebut tidak berlaku di beberapa kondisi, karena ada tiga situasi di mana puasa di paruh kedua bulan Syaban hukumnya boleh.

Pertama, puasa di separuh akhir bulan Syaban dibarengi dengan puasa di hari sebelumnya. Jadi, bila seseorang berpuasa sejak tanggal 15 kemudian lanjut ke tanggal 16, 17 sampai kira-kira tanggal 28, maka itu boleh. Karena tanggal 29 atau 30 itu termasuk hari syak (ragu) apakah sudah masuk Ramadan atau belum. Di hari syak ini, untuk konteks orang yang berpuasa baru dari tanggal 15 bulan Syaban, sebaiknya tidak berpuasa.

Kedua, bila puasa di paruh kedua bulan Syaban sesuai dengan jadwal puasa seseorang yang memang sudah terbiasa berpuasa di hari itu. Misalnya orang yang terbiasa puasa hari Senin dan Kamis tetap boleh melaksanakannya walau hari Senin dan Kamis itu memasuki separuh akhir bulan Syaban.

Ketiga, bila puasa yang dilaksanakan adalah puasa nadzar, qadha, atau kafarat. Jadi, terutama untuk perempuan, boleh hukumnya berpuasa di paruh kedua bulan Syaban, terlebih bila puasa tersebut adalah ganti atau qadla dari puasa Ramadan sebelumnya. (Abu Bakar Syatha ad-Dimiyati, I’anatut Thalibin, juz 2, hlm. 309)

Editor: Maskun Sopwan

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x