OKEJAMBI.COM - Kisah sedih seorang ibu kandung rela menjual ginjalnya untuk melunasi hutang anaknya sebesar Rp200 juta.
Anak nya berhutang dari berbagai aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) dengan pinjaman yang berbeda-beda, kalau ditotalkan bisa capai puluhan juta rupiah.
Selain Pinjol, anaknya juga meminjam uang sebesar Rp50 juta melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan jaminan BPKB motor.
Baca Juga: ASIK! Mulai 1 Desember Bisa Berobat Gratis Hanya Tunjukkan KTP, Catat Ini Syarat-Syarat nya
Tidak hanya itu, sang anak juga melakukan pinjaman di beberapa koperasi dari berbagai tempat.
Rumah sang ibu sering didatangi penagih hutang, ada yang menagih mulai dari Rp800 ribu hingga jutaan rupiah.
Merasa tidak ada solusi lain, ibu ini nekat menawarkan ginjalnya untuk dijual.
Aksi ini dilakukannya di pinggir jalan, di Tuban, Jawa Timur.
“Saya tahu kalau itu dilarang, tapi gak ada solusi lainnya untuk melunasi utang kalau tidak begini,” ucap sang ibu.
Sang ibu menjelaskan bahwa yang berhutang hingga Rp200 juta adalah anak nya.
“Yang utang bukan saya, tapi anak saya. Kurang lebih hampir Rp200 juta,” ungkapnya.
Ibu ini hanya berpropesi sebagi penjual gorengan, karena merasa dari hasil menjual gorengan tidak cukup untuk melunasi hutang anaknya, maka terlintas lah dibenak sang ibu untuk menawarkan ginjalnya.
Baca Juga: TENG! Ini Daftar UMP 2023 Seluruh Wilayah di Indonesia, Provinsi Mana Yang Tertinggi & Terendah?
"Harapannya dengan menjual ginjalnya dapat membayar utang walaupun tidak bisa melunasi sepenuhnya," ungkapnya.
Dikabarkan sang anak sudah kabur, karena sering didatangi orang yang ingin menagih hutang.
Dengan kejadian tersebut, petugas Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tuban telah mendatangi sang ibu untuk berkomunikasi.
Dalam pertemuan itu, sang ibu sudah tidak lagi berniat menjual ginjalnya.
"Alhamdulilah ibunya mau berkomitmen dan tidak lagi berniat menjual ginjalnya," ujar Dani.