Pratik Gandhi, Kupas Tuntas Dilema Moral dalam Film ‘Bhayai’ Part 2, Tayang 1 Oktober 2021

- 17 September 2021, 07:38 WIB
Pratik Gandhi jelaskan film barunya 'Bhayai'
Pratik Gandhi jelaskan film barunya 'Bhayai' /indianexpress.com

OKEJAMBI.COM – Dalam film Bhavai yang akan tayang 1 Oktober 2021, Pratik Gandhi memerankan Rajaram Joshi, seorang seniman panggung yang menulis peran Raavan dalam Ram Leela. Dia sangat menjiwai perannya saat memeragakan karakter rakyat dramatis Ramayana.

Secara tradisional, Ram Leela menggunakan urutan lagu dan tarian untuk menampilkan perang legendaris antara sisi Baik dan Jahat, yang dilambangkan oleh Lord Ram dan Raavan. Aktor tersebut mengatakan bahwa meskipun dia tidak membenarkan tindakan Raavan yang menyebabkan kejatuhannya, dia terbuka untuk melihat karakter tersebut sebagai abu-abu.

Baca Juga: Pratik Gandhi, Kupas Tuntas Perannya dalam Film ‘Bhayai’ Part 3, Tayang 1 Oktober 2021

“Ketika Valmiki menulis Ramayana, dia bisa saja menggambarkannya sebagai karakter ”hitam” atau hanya membicarakan kekurangannya, tetapi dia tidak melakukannya. Ketika ini tidak terjadi sejak awal, siapa kita untuk mengklaim apa yang benar dan apa yang salah? Mengapa Raavan disebut 'prakaand pandit' atau cendekiawan terpelajar atau pemuja Siwa? Mungkin dia juga ingin orang-orang memahami keabu-abuan dan tidak ingin melukisnya hanya sebagai setan,” jelasnya (15 September 2021).

Ada beberapa interpretasi epik Ramayana di seluruh India, Sri Lanka, Indonesia, dan Malaysia, dan menarik bagaimana orang-orang dari negara-negara yang berbeda ini telah banyak mengutak-atik cerita dan percaya pada versi mereka.

Baca Juga: Pratik Gandhi, Kupas Tuntas Karakter Barunya dalam Film ‘Bhayai’ Part 4, Tayang 1 Oktober 2021

“Bahkan jika saya melihatnya sebagai metafora, baik Ram dan Raavan ada dalam diri kita masing-masing. Ini semua tentang pola pikir seseorang. Semua kebaikan adalah Rama, semua kejahatan adalah Raavan. Tapi kita hidup di dunia yang abu-abu. Jadi ada pertempuran konstan antara Rama dan Raavan yang terjadi di dalam diri kita,” tambahnya.

Intinya, Gandhi ingin menyampaikan bahwa meski sisi baik dansisi buruk manusia pasti ada dalam jiwa masing-masing, bahkan untuk orang yang ahli dalam agama sekalipun. Namun bedanya, diantara mereka ada yang mampu menahan sisi hitam tersebut, da nada yang tidak.

Baca Juga: Benarkah? Orang dengan Sifat Dengki Menumbulkan 5 Perkara, Mereka Menirukan Sifat Hewan

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x