Kakak - Adik Autisme: Ada Peran Genetik yang Dibawa Sang Ayah

31 Mei 2023, 08:00 WIB
Kakak - Adik Autisme: Ada Peran Genetik yang Dibawa Sang Ayah /Foto: Antara/

Oke Jambi - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di New York, Amerika Serikat, telah mengungkapkan temuan menarik terkait dengan penyebab autisme. Studi ini menunjukkan bahwa jika lebih dari dua anak dalam satu keluarga mengidap autisme, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh warisan genetik dari ayah mereka.

Sebelumnya, anggapan umum adalah bahwa sekitar 80 persen risiko autisme dapat dikaitkan dengan genetika yang diwarisi dari ibu. Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Genomics ini mengungkapkan peran yang lebih kuat dari ayah dalam risiko terjadinya autisme.

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Medicaldialy pada Senin (29/5), tim ilmuwan dari Laboratorium Cold Spring Harbor di New York telah melakukan penelitian selama dua dekade terkait dengan gen-gen yang terkait dengan autisme. Dalam penelitian ini, mereka berhasil mengidentifikasi ribuan gen yang berhubungan dengan kondisi ini.

Para peneliti melakukan analisis komprehensif terhadap genom lebih dari 6.000 keluarga yang dengan sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan memeriksa pola genetik dalam keluarga-keluarga tersebut, mereka menemukan bahwa ketika dua atau lebih anak didiagnosis dengan autisme, secara genetik, mereka lebih mirip dengan ayah mereka.

Baca Juga: Mandiri, Pekerja Keras dan Bertanggungjawab: Ini Pola Pendidikan Anak Ala Jepang

Baca Juga: Mengatasi Tantrum pada Anak: Orang Tua Wajib Pahami Jenisnya dan Temukan Solusinya

Salah satu hipotesis yang dapat menjelaskan temuan ini adalah bahwa ayah mungkin membawa mutasi genetik yang memiliki efek perlindungan terhadap autisme. Namun, mutasi tersebut tidak dapat diturunkan kepada anak-anak mereka.

Di sisi lain, terdapat kemungkinan bahwa ayah mewariskan mutasi yang menyebabkan sistem kekebalan ibu secara keliru menyerang embrio yang sedang berkembang. Gagasan ini menunjukkan bahwa reaksi sistem kekebalan dalam tubuh ibu dapat memainkan peran dalam perkembangan autisme pada beberapa kasus.

Temuan ini memberikan pemahaman baru yang menarik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi risiko autisme. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya memperhatikan kontribusi genetik dari ayah dalam memahami dan mengatasi autisme.

Dr. Amanda Thompson, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa penemuan ini membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut yang berfokus pada peran ayah dalam perkembangan autisme. Dia menekankan perlunya upaya kolaboratif dalam penelitian dan pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor genetik yang terlibat.

Dalam upaya mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi autisme, penelitian ini memberikan petunjuk yang berharga. Melibatkan kedua orang tua dalam pemahaman dan identifikasi risiko genetik dapat memainkan peran penting dalam diagnosis dini dan pengobatan autisme.

Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa autisme adalah kondisi yang kompleks dan multifaktorial. Faktor-faktor lain, seperti ling

kungan dan interaksi gen-environment, juga dapat berkontribusi terhadap risiko terjadinya autisme.

Dalam rangka mencapai pemahaman yang lebih lengkap tentang autisme, penelitian masa depan perlu memperluas cakupan dan mempertimbangkan berbagai aspek yang terlibat. Diharapkan bahwa temuan-temuan seperti ini akan memberikan landasan yang kuat bagi upaya kita dalam memahami, mencegah, dan mengobati autisme dengan lebih efektif di masa depan.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler