Mengundurkan Diri dari Pemilu, Yoshihide Suga: Saya Ingin Fokus Penanganan Covid-19

5 September 2021, 15:55 WIB
Yoshihide Suga saat mengundurkan diri dari pemilu /Youtube.com/South China Morning Post

OKEJAMBI.COM – Dunia politik di negara sakura masih tetap aktif dimasa pandemic covid-19. Pada tanggal 3 September 2021 Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga juga menentukan keputusannya dalam dunia politik.

“Saya ingin fokus penanganan covid-19, jadi saya mengumumkan pada pertemuan dengan pejabat LDP bahwa saya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan LDP,” kata Suga.

Baca Juga: Penghargaan Spektakuler Untuk Keluaran Terbaru dari Lotus Evora GT 2021, Sangat Berkelas Sesuai Harganya

Pengumuman Suga bahwa dia akan mundur dari kepemimpinan partainya telah mengejutkan rekan-rekannya. Dia secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin dan menguasai Partai Demokrat Liberal.

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Sekretaris Umum LDP, Toshihiro Nikai tentang pengakuan Suga terhadap pemilu. Namun keputusan Suga sama sekali tidak dinilai buruk bagi seluruh rekan-rekannya.

Baca Juga: Bebas dari Penjara Israel dengan 40.000 Shekel, Anhar Al-Deek: Saya Tidak Ingin Melahirkan Sambil Diborgol

“Jujur, saya heran. Ini adalah komentar yang sangat menentukan dari Suga tentang pemilihan kepemimpinan, jadi saya pikir dia benar-benar memikirkannya sebelum membuat keputusan,” ucap Toshihiro.

Suga mulai menjabat pada tahun 2020 setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Jepang telah berjuang dengan gelombang ke-5 covid-19, dan mulai pelan-pelan untuk upaya vaksinnya.

Baca Juga: Cara Membuat Animasi Karakter Pemukul Bedug Untuk Banner dan Brosur Lebaran

Peringkat persetujuan pemerintah Suga sejak itu jatuh ke level terendah sepanjang masa sebesar 31,8%. Namun rendahnya nilai vote yang dicapai tersebut bukan alasannya untuk mengundurkan diri dari pemilihan umum.

“Ketika saya berencana untuk mencalonkan diri dalam pemilu, memikirkan penanganan covid-19 dan kegiatan pemilu membutuhkan energi yang sangat besar. Dalam situasi itu, saya tidak bisa melakukan keduanya. Saya harus memilih satu,” ungkap Suga.

Pernyataannya memang tidak bisa disalahkan, pasalnya seseorang memang perlu fokus terhadap satu hal dalam bekerja. Sementara Jepang saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pemilihan umum pada 17 Oktober.***

 

Editor: Anisa Nabilah Hidayati

Tags

Terkini

Terpopuler