Strategi Nabi Syu’aib Ketika Didebat Kaumnya Tentang Agama Islam, Mungkin Bisa Dicoba Orang Zaman Sekarang

- 3 September 2021, 13:05 WIB
ilustrasi
ilustrasi /Rajapena.org

OKEJAMBI.COM – Dalam kitab Qishashul Anbiya karya Alma’arif terdapat cerita khusus Nabi Syu’aib dan kaumnya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an surat Hud ayat 87-95.

Mereka berkata: “Hai Syu’aib! Apakah sembahyang yang engkau menyuruh agar kami meninggalkan menyembah apa yang disembah bapak-bapak kami, atau supaya kami (meninggalkan) berbuat dengan harta kami apa-apa yang kami sukai?” sebenarnya engkau seorang yang penyantun lagi cerdik.”

Baca Juga: Beberapa Keunggulan Twitter Bagi Para Penggunanya, Ternyata Lebih Mudah Menemukan Trending Topic

Berkata Syu’aib: “Hai kaumku! Bagaimanakah pikiranmu, jika saya berdiri di atas keterangan dari Tuhan, dan Dia memberi saya rezeki yang baik. Saya tidak suka menyalahi kamu tentang apa yang saya larang kamu padanya. Saya tidak menghendaki, melainkan semata-mata kebaikan, sekedar tenaga saya. Tiadalah saya mendapat taufiq melainkan dengan izin Allah.

Saya tetap menyerah pada-Nya dan akan kembali kepada-Nya juga. Hai kaumku! Janganlah kamu suka berbuat dosa karena memusuhiku, bahwa kamu ditimpa malapetaka, seumpama yang menimpa kaum Nuh, Hud, atau Saleh. Tiadalah kaum Luth berjauhan dengan kami.

Baca Juga: Dikabarkan Pamit dari Medsos, Denny Darko Tafsirkan Deddy Corbuzier Akan Mengejutkan di Bulan September 2021

Minta ampunlah kepada Tuhanmu dan tobatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhan saya amat Penyayang dan Pengasih.” Mereka itu berkta: “ya Syu’aib! Tiada kami mengerti akan kebanyakan yang engkau katakana itu, sesungguhnya kami melihat engkau seorang yang lemah diantara kami. Sekiranya tiadalah golongan (pengikut) engkau, niscaya engkau kami lempari dengan batu dan bukanlah engkau orang yang mulia, menurut pandangan kami.”

Baca Juga: Dikabarkan Pamit dari Medsos, Denny Darko Tafsirkan Deddy Corbuzier Akan Mengejutkan di Bulan September 2021

Berkata Syu’aib: “Hai kaumku! Adakah golongan itu lebih perkasa pada pandanganmu daripada Allah dan kamu lemparkan perintah Allah di belakang punggungmu? Sungguh ilmu Tuhanku meliputi apa-apa yang kamu perbuat. Hai kaumku! Bekerjalah kamu menurut kesanggupanmu dan akupun bekerja pula, nanti kamu mengetahui siapakah yang akan mendapat siksaan yang akan membinasakannya, dan dapatkah pula yang pembohong.”

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x