Kisah Tragis Siswi SD yang Mengalami Buta Permanen Usai Matanya Dicolok Tusuk Bakso Oleh Kakak Kelas

- 19 September 2023, 09:29 WIB
Foto Siswi SD Gresik Buta Usai Dicolok Tusuk Sate Oleh Kakak Kelas
Foto Siswi SD Gresik Buta Usai Dicolok Tusuk Sate Oleh Kakak Kelas /Foto Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo/

Oke Jambi - Kisah tragis seorang siswi kelas 2 SD Negeri di Menganti, Gresik, Jatim, yang mengalami buta permanen pada mata kanannya telah menggemparkan masyarakat. Peristiwa mengerikan ini terjadi saat siswi SD, berusia 8 tahun, menjadi korban kekerasan dari kakak kelasnya sendiri saat sedang dipalak di lingkungan sekolah. Inisial korban adalah SAH, dan kisahnya mengundang perhatian publik terhadap keamanan di lingkungan pendidikan.

Peristiwa yang mengubah hidup SAH ini terjadi pada 7 Agustus 2023, ketika sekolah sedang merayakan lomba Agustusan. Semua murid berkumpul di halaman sekolah untuk merayakan acara tersebut. Namun, saat itu, SAH tiba-tiba ditarik oleh seorang siswa yang diduga kakak kelasnya, menuju sebuah lorong gelap yang terletak di antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lorong tersebut, SAH mengalami pemerasan dan penderitaan fisik karena menolak memberikan uang kepada pelaku.

Ayah korban, yang sangat khawatir dan marah atas perlakuan terhadap anaknya, memberikan keterangan mengenai insiden ini. "Karena nggak mau, wajah anak saya ditutupi tangan, kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya," ujarnya dengan penuh kesedihan.

Orang tua SAH juga mengeluhkan ketidakkooperatifan pihak sekolah dalam mengungkap kejadian ini. Mereka merasa tidak puas karena tidak diizinkan melihat rekaman CCTV sekolah.

"Saya nggak terima, saya mendatangi sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya tidak tahu nama pelakunya, tapi dia mengenal wajahnya. Tapi, saya diberi rekaman CCTV hanya hingga tanggal 25 Mei. Bulan Juni, Juli, dan Agustus tidak ada rekaman sama sekali. Padahal, setelah kejadian itu saya langsung minta untuk melihat rekaman CCTV secara langsung, tetapi dipersulit. Akhirnya saya melaporkan kejadian ini ke Polres Gresik," kata orang tua SAH dengan nada tegas.

Setelah pihak kepolisian turun tangan dalam kasus ini, Satuan Reserse Kriminal Polres Gresik mengambil alih penyelidikan. Selama penyelidikan, terungkap bahwa rekaman CCTV saat kejadian sudah tidak tersedia karena memory DVR CCTV hanya mencatat 12 hari. Sementara, kejadian ini terjadi hampir sebulan sebelumnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengelolaan keamanan dan dokumentasi di sekolah tersebut.

DVR CCTV yang menjadi bukti penting dalam kasus ini kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik Polda Jatim. Hasil dari pemeriksaan tersebut diharapkan dapat membantu mengungkap kebenaran di balik insiden tragis ini dan menghadirkan keadilan bagi SAH dan keluarganya.

Kisah SAH adalah pengingat penting bahwa keamanan di lingkungan sekolah harus dijaga dengan ketat. Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola bukti-bukti yang dapat membantu mengungkap kebenaran dalam situasi serupa. Semoga kasus ini bisa menjadi pemacu perubahan yang positif dalam meningkatkan keselamatan dan perlindungan anak-anak di sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Editor: Husnul Khotimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x