Jorge Rickards Izinkan Penangkapan Vaquita dan Perdagangan Ilegal Bagi Mexico ke China

- 21 Agustus 2021, 20:00 WIB
Jorge mendukung penangkapan vaquita demi perekonomian Mexico
Jorge mendukung penangkapan vaquita demi perekonomian Mexico /Youtube/Aljazeera

OKEJAMBI.COM – Penangkapan ikan secara besar – besaran jelas akan merugikan kekayaan biota laut yang patut dilestarikan. Pasalnya perlindungan hewan langka juga diberlakukan bagi hewan – hewan yang ada di perairan.

Selain merugikan kehidupan hewan, penangkapan ikan besar – besaran juga akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dalam jual beli. Padahal kehidupan laut juga memiliki undang-undang yang harus dipatuhi oleh semua kalangan.

Baca Juga: Penangkapan Vaquita Ilegal Besar-Besaran, Perlindungan Teluk California Justru Kurang Terjaga

Setiap orang tentu setuju akan adanya aturan larangan penangkapan ikan illegal di seluruh negara tanpa terkecuali. Pasalnya pasukan angkatan bersenjata juga ikut serta dalam perlindungan territorial dari bahaya nelayan illegal.

Namun hal di atas ternyata bertolak belakang bagi nelayan ilegal yang berkeliaran di teluk atas California. Selain mereka berani melanggar hukum ternyata juga didukung oleh penanggung jawab satwa liar di Mexico.

Baca Juga: Wajib Paham Nih! Beberapa Etika dalam Bertwitter yang Harus Dipatuhi

Dia menilai bahwa ikan sejenis lumba – lumba yang gemuk memiliki nilai tinggi di pasar China. Walaupun ini illegal namun ikan – ikan ini memiliki organ penting yang bernilai tinggi bagi nelayan.

“Ikan yang memiliki kantong empedu yang seperti balon yang memungkinkan ikan untuk bergerak naik turun di air yang memiliki nilai sangat tinggi di China melalui perdagangan ilegal. Jadi orang memancing menggunakan jaring serikat membunuh vaquita dengan mengutamakan keberadaan kandung kemihnya dan diedarkan melalui Amerika serikat sampai ke China,” kata Direktur Pendanaan Satwa Dunia Mexico, Jorge Rickards (21 Agustus 2021).

Baca Juga: Gagal Negosiasi Berkali – Kali, Luis Vicente Leon Ragukan Kepemimpinan Presiden Maduro

Halaman:

Editor: Anisa Nabilah Hidayati

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah