Keluhan Nelayan Fujian, Taiwan Akibat Kapal Penyusup dari China saat Aurora Matsu

- 16 Oktober 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi kapal China
Ilustrasi kapal China /tribunnews.com


OKEJAMBI.COM - Aurora Matsu adalah salah satu dari beberapa keluhan di antara penduduk setempat, yang mengatakan kapal nelayan China juga menyelinap ke perairan mereka. Perairan Taiwan yang dimaksud adalah zona memanjang sekitar 3,7 mil dari pantai Matsu.

Para penyelinap meninggalkan jaring dan keramba yang menghabiskan stok ikan dengan menjebak tangkapan muda cadangan. China tidak mengakui klaim maritim Taiwan dan menganggap kedua sisi selat itu sebagai wilayahnya. 

Baca Juga: Aurora Matsu Untuk Memikat Cumi-Cumi, Kantor Urusan Taiwan China Beri Aturan penangkapan Ketat

Lai mengatakan departemennya telah menyita lebih dari 8 ton jebakan China antara April dan September 2021. Kapal pengerukan China mengambil pasir di dekat Matsu untuk proyek konstruksi di rumah.

Lai menyampaikan komunikasi antara pejabat Matsu dan rekan-rekan mereka di China telah menurun sejak 2016. Beijing telah meningkatkan ancaman terhadap Taiwan sejak pemilihan Tsai Ing-wen tahun itu, yang bersumpah dalam beberapa hari terakhir bahwa rakyatnya tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari China. 

Baca Juga: Aktivitas Nelayan di Bawah Aurora Matsu, Lonjakan Penangkapan Cumi-Cumi Hingga 52.000 ton

Selama empat hari di awal Oktober 2021, Tentara Pembebasan Rakyat mengirim sekitar 150 pesawat tempur ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Wang Chung Ming, wakil kepala daerah Lienchiang, mengatakan para pejabat Matsu mempertahankan kontak dengan rekan-rekan mereka dari Tiongkok di provinsi Fujian, tetapi pejabat Taiwan tidak mengungkit masalah aurora Matsu.

Baca Juga: Perubahan Warna Langit dan Aktivitas Laut di Taiwan Akibat Pemasangan Lampu LED di Sepanjang Pulau Matsu

Pejabat Matsu mengatakan mereka memiliki sedikit jalan untuk menghadapi China atas masalah-masalah seperti pengerukan pasir dan serangan oleh kapal-kapal China. Menurut penjaga pantai Taiwan, pada tahun 2020, sekitar 400 kapal China ditahan atau diusir karena menyeberang ke perairan Matsu dengan jumlah besar dalam lima tahun.***

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x