Memahami Kelainan Refraksi Mata: Penyebab, Gejala, dan Solusi

6 Juni 2023, 11:15 WIB
Memahami Kelainan Refraksi Mata: Penyebab, Gejala, dan Solusi /Pixabay agnesliinnea/

 

Oke Jambi - Dalam kehidupan sehari-hari, penglihatan memainkan peran yang sangat penting. Namun, tidak semua orang memiliki penglihatan yang sempurna. Banyak orang mengalami kelainan refraksi mata yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk melihat dengan jelas. Kelainan refraksi mata umumnya terjadi karena ketidaksempurnaan dalam pengaturan fokus cahaya di mata.

Dalam artikel ini, kita akan mengenal beberapa jenis kelainan refraksi mata yang sering terjadi, yaitu miopia atau rabun jauh, hipermetropia atau rabun dekat, astigmatisme, serta presbiopia atau mata tua. Setiap kelainan memiliki ciri-ciri khas dan penyebab yang berbeda, namun semuanya dapat memengaruhi penglihatan seseorang secara signifikan.

Miopia adalah kelainan refraksi mata yang ditandai dengan kemampuan melihat buram pada objek yang jaraknya jauh, tetapi masih dapat melihat objek yang dekat dengan jelas. Hal ini disebabkan oleh cahaya yang jatuh di depan retina, akibat sumbu bola mata yang terlalu lonjong atau kornea/lensa yang terlalu cembung. Untuk mengoreksi miopia, biasanya diperlukan penggunaan kacamata berlensa bikonkaf/cekung/negatif (-).

Baca Juga: Mandi Saja Tidak Cukup! Langkah-Langkah Efektif Mengatasi Bau Badan yang Mengganggu

Baca Juga: Ketombe? Bukan Masalah Lagi! Cara Mudah Menghilangkan Ketombe dan Mendapatkan Rambut Sehat

Sebaliknya, hipermetropia adalah kelainan refraksi mata yang membuat seseorang kesulitan melihat objek yang jaraknya dekat dengan jelas, namun masih dapat melihat objek yang jaraknya jauh dengan baik. Penyebabnya adalah cahaya yang jatuh di belakang retina, disebabkan oleh sumbu bola mata yang terlalu pendek atau kornea yang terlalu cekung. Hipermetropia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata berlensa bikonvex/cembung/positif (+).

Selanjutnya, astigmatisme adalah kelainan refraksi mata yang membuat penglihatan menjadi buram dan sulit untuk melihat garis lurus, baik pada objek yang jaraknya dekat maupun jauh. Astigmatisme sering terjadi bersamaan dengan rabun dekat atau rabun jauh, dan disebabkan oleh ketidakteraturan lengkungan kornea. Untuk mengoreksi astigmatisme, seringkali diperlukan penggunaan lensa silinder.

Terakhir, presbiopia atau yang sering disebut sebagai mata tua adalah kelainan refraksi mata yang umumnya dialami oleh orang berusia 45 tahun ke atas. Penglihatan menjadi semakin buram dan kesulitan membaca tulisan kecil atau melihat objek dekat. Hal ini disebabkan oleh proses penuaan yang membuat lensa mata menjadi kaku dan sulit mengatur fokus cahaya. Presbiopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata baca atau lensa kombinasi.

Dalam menghadapi kelainan refraksi mata, penting untuk menjaga kesehatan mata dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelainan tersebut. Penggunaan kacamata atau lensa korektif yang sesuai dapat membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah gejala yang mengganggu. Jika seseorang mengalami gangguan penglihatan yang semakin memburuk atau gejala yang mengganggu, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler