Network
OKEJAMBI.COM – Nabi Muhammad bersabda dalam hadistnya, Diantara tanda kebaikan ke-Islaman seseorang yaitu dengan meninggalkan perkara – perkara yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Dalam hadist ini menjelaskan kepada kita diantara tanda kebaikan ke-Islaman seseorang, yaitu ketika orang tersebut meninggalkan perkara – perkara yang tidak bermanfaat bagi dirinya, baik itu ucapan maupun perbuatan.
Karena terkadang manusia menggunakan waktu dan usianya dengan sia-sia. Melewatkan hari-harinya untuk melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya. Mungkin dia mengahbiskan waktu dengan berbicara sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat bagi dirinya.
Baca Juga: Kupas Tuntas Tentang Shalat Isyraq, Solusi Bagi yang Belum Haji dan Umrah Masa Pandemi Covid-19
Al-Imam Hasan Al-Bashri berkata, aku mendapati sekelompok kaum mungkin para tabi’in atau para sahabat yang masih hidup dizaman beliau. Mereka lebih mencintai kepada waktu mereka melebihi kecintaan kepada uang dan harta. Sebagaimana salah seorang daripada kalian tidak mau mengeluarkan hartanya kecuali untuk sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, mereka juga tidak mau menggunakan waktunya kecuali untuk sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
Yang dimaksud Imam Hasan Al-Basri yaitu mereka pergi menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah, untuk menuntut ilmu, dan hal – hal lain yang mendatangkan manfaat dari Allah kepada mereka.
Akan tetapi seseorang biasanya merasa susah untuk meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat karena dia sudah terbiasa membuang waktunya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
Baca Juga: Menghadapi Orang yang Ditakuti dan Suka Berdebat, Berikut Doa Untuk Menghadapinya
Di sini Al-Imam Asy-Syafi’I memberikan tips bagi kita untuk berhenti melakukan perkara yang tidak bermanfaat adalah menyadari bahwa kematian ada di hadapan kita. Selain itu kita juga harus menyadari bahwa akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas ucapan yang keluar dari lisan kita dan perbuatan yang kita lakukan.
Semuanya akan dihisab, maka perlu juga menyadari bahwa waktu dan usia adalah modal utama yang tidak dapat dibuang sia – sia. Sebagaimana seseorang yang memiliki modal bisnis, tentu hanya memikirkan keuntungan yang besar. Maka modal waktu dan usia adalah sumber keuntungan yang besar.
Al-Imam Maik bin Dinar berkata, jika engaku merasa hatimu kotor, tubuhmu lemah, dan rezekimu semakin sempit maka sadarilah bahwa engkau sedang dalam pembicaraan yang tidak bermanfaat. Namun jika seseorang terbiasa berbicara bukan manfaat dan tidak peduli, akhirnya akan terjerumus ke dalam sesuatu yang diharamkan oleh Allah.***
