Network
Oke Jambi – Najwa Shihab mengundang Anang Hermansyah, Denny Sumargo, Onadio Leonardo, dan Rocky Gerung dalam satu meja, berdiskusi soal susahnya jadi perempuan.
Topik soal perempuan menjadi perdebatan di antara sudut pandang narasumber yang semuanya laki-laki.
Berawal menyinggung soal tuntutan istri yang harus terlihat cantik, perdebatan ini kemudian menjurus pada stereotip terhadap perempuan.
Baca Juga: Paling Diminati, Berikut 3 Motor Cruiser Seharga 30 Jutaan di Indonesia
“Kalau di rumah seharian ngurus anak, nyuci, masak terus udah gitu harus harus dandan untuk memenuhi suami yang capek,” kata Najwa Shihab di youtube , episode susahnya jadi perempuan.
“No, itu lebay,” kata Anang Hermansyah membalas argumen Najwa.
“Tadi Mas Anang bilang mau pulang mengharapkan istri cantik. Nah kalau seharian di rumah udah nyuci, masak udah capek banget ya Allah,” balas Najwa.
(Perdebatan Najwa Shihab dengan Anang Hermansyah yang juga ditanggapi oleh Denny Sumargo, Onadio Leonardo, dan Rocky Gerung. Foto: Tangkapan Layar Youtube Najwa Shihab)
Baca Juga: 5 Tips Mengurangi Kecemasan Pada Diri
Penampilan perempuan juga tak terlepas dari tuntutan orang di sekitarnya. Dalam rumah tangga misalnya suami yang lelah bekerja lalu pulang ke rumah menginginkan istrinya untuk berpenampilan bagus dan terlihat cantik, atau soal perempuan yang memilih mengejar karir dituntut oleh keluarga untuk segera menikah.
Hal- hal dan tuntutan seperti ini yang membuat penyebab stereotip terhadap perempuan sering terjadi di kehidupan.
Secara umum perempuan terlihat lebih banyak tantangan dalam kehidupan, yang mana masalah dan tekanan yang diterima terlihat lebih berat daripada laki-laki.
Baca Juga: Intip Jejak Pelatih Tim Nasional Sepak Bola Korea Selatan yang Baru Jurgen Klinsmann
Seperti halnya usia, karir, sampai tuntutan soal jenjang pernikahan. Kesan perempuan di mata dunia harus bisa banyak hal, dan disodorkan banyaknya pertanyaan di lingkungan sosial.
Stereotip terhadap perempuan
Stereotip merupakan sebuah pandangan yang menjurus pada satu kelompok atau individu yang sifatnya sepihak.
Pandangan tersebut yang sering kali dihadapkan kepada para perempuan. Karena hal ini masih terjadi di lingkungan sosial masyarakat, maka tak sedikit perempuan yang terkena dampak dari adanya pemikiran stereotip.
Baca Juga: Macet Parah di Jalan Nasional, Gubernur Jambi Minta Maaf dan Hentikan Aktivitas Angkutan Batubara
Pemikiran atau pandangan ini biasanya datang dari masyarakat yang menganggap suatu hal telah menyimpang, atau tak sesuai dengan ajaran yang dianut sebelumnya. Dan para perempuan dituntut harus sesuai dengan pandangan tersebut.
Pada kenyataannya, kehidupan perempuan bisa saja tak terbatas dalam melakukan hal apapun yang disenangi, mengejar karir terlebih dulu, membahagiakan diri maupun keluarga, sampai meraih cita-citanya.
Tetapi pemikiran stereotip kepada para perempuan bisa memberikan dampak yang buruk, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan motivasi hidup, menghindari kehidupan sosial, dan mengganggu kesehatan mental.***
