Second-Child Syndrome: Mengungkap Fakta Menarik tentang Istimewanya Anak Kedua

2 Juni 2023, 20:00 WIB
Second-Child Syndrome: Mengungkap Fakta Menarik tentang Istimewanya Anak Kedua /Foto: Pixabay/White77/

Oke Jambi - Apakah kamu pernah mendengar tentang second-child syndrome? Bagi sang adik, itu bukan sekadar mitos belaka. Urutan kelahiran bisa memengaruhi kepribadian dan sifat anak, dan dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi fenomena menarik ini lebih lanjut.

Bagi para orang tua, penting untuk memahami perkembangan yang terjadi pada anak kedua. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, sang adik bisa merasa tidak diperlakukan secara adil. Oleh karena itu, kita perlu melihat dengan cermat bagaimana anak kedua tumbuh dan berkembang.

Anak yang dibesarkan di lingkungan dan oleh orang tua yang sama bisa saja mendapatkan perlakuan yang berbeda berdasarkan urutan kelahiran mereka. Perilaku anak kedua seringkali berlawanan dengan anak pertama. Inilah yang membuatnya unik.

Baca Juga: Ciptakan Rumah Bersih dan Sehat: 9 Tips Sederhana Agar Rumah Terjaga Kebersihan dan Kesehatannya

Baca Juga: Fresh Graduate Sulit Dapat Pekerjaan: Ini Strategi yang Harus Kamu lakukan agar Diterima Bekerja

Fakta Unik Anak Kedua

Namun, sebelum kita menerapkan pola asuh kepada anak kedua, penting untuk mengetahui beberapa fakta menarik tentang anak kedua. Yuk, mari kita bahas satu per satu!

1. Suka Memberontak Atau Sulit Diatur

Anak kedua cenderung sulit diatur. Ini disebabkan oleh perasaan kurang perhatian atau perlakuan yang kurang adil. Anak kedua seringkali merasa terpinggirkan karena berada di tengah-tengah urutan kelahiran. Penting bagi orang tua untuk menyadari hal ini dan berkomunikasi dengan anak kedua secara aktif.

2. Cenderung kurang percaya diri

Anak kedua seringkali merasa kurang percaya diri karena dibandingkan dengan kakaknya. Orang tua sering kali meminta sang adik untuk mencontoh kelebihan kakaknya, dan ini bisa merendahkan rasa percaya diri anak kedua. Setiap anak memiliki bakat dan potensi unik, jadi penting bagi orang tua untuk tidak membanding-bandingkan mereka.

3. Sering merasa diabaikan dan diperlakukan tidak adil

Anak kedua seringkali merasa diabaikan karena orang tua lebih memperhatikan anak pertama dan anak terakhir. Perasaan kurang diperhatikan ini bisa berdampak negatif pada anak kedua jika dibiarkan terus-menerus.

4. Suka Merendah Diri

Anak kedua sering kali merasa rendah diri karena anak pertama dianggap sebagai kebanggaan keluarga, sementara sang adik dianggap sebagai anak yang dimanja. Orang tua perlu berlaku adil dalam memberikan kasih sayang dan memperhatikan perkembangan anak kedua.

5. Berjiwa kompetitif

Di dalam benak anak kedua terdapat jiwa kompetitif. Mereka ingin menunjukkan kemampuan mereka dan merasa tidak kalah dari kakaknya. Sifat ini dapat menjadi sumber motivasi yang baik jika diberdayakan dengan bijak.

6. Bebas dan mandiri

Anak kedua cenderung lebih mandiri karena posisinya yang berada di tengah-tengah keluarga. Mereka belajar menjadi bebas dan tidak bergantung pada orang lain.

7. Lebih open minded

Anak kedua memiliki rasa empati yang tinggi dan lebih terbuka terhadap orang lain. Mereka mudah bergaul dan mampu berpikir secara bijaksana. Sifat ini membuat mereka menjadi individu yang lebih terbuka dalam menerima pendapat orang lain.

8. Mempunyai Perasaan Yang Lebih Sensitif

Anak kedua cenderung memiliki perasaan yang lebih sensitif. Mereka peka terhadap perubahan dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sensitivitas ini dapat menjadi aset berharga dalam membangun hubungan yang erat dalam keluarga.

9. Pemimpin yang baik

Anak kedua sering kali memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Mereka cenderung adil, suka mengayomi, dan mendukung teman-teman sebaya. Sifat ini sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, karena anak kedua ingin menunjukkan bahwa mereka tidak kalah dari kakaknya.

10. Cenderung mendiamkan masalah

Anak kedua seringkali cenderung mendiamkan masalah karena mereka tidak menyukai konflik. Namun, sikap ini perlu diperhatikan agar tidak berdampak negatif pada hubungan dengan orang lain, terutama pasangan di masa depan.

Dalam mengasuh anak kedua, kesadaran dan pemahaman orang tua tentang karakteristik unik ini sangatlah penting. Dengan memberikan perhatian dan cinta yang setara kepada anak kedua, kita dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan percaya diri, mandiri, dan menjadi pemimpin yang baik.

Jadi, mari kita hargai dan mendukung anak kedua dalam perjalanannya untuk menemukan jati diri dan potensi terbaiknya!

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler