Network
Oke Jambi - Apakah kamu pernah memperhatikan kemasan makanan yang kamu beli? Pernahkah kamu melihat himbauan untuk waspada terhadap bahaya alergen pangan? Kamu mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya maksud dari himbauan tersebut?
Nah, tahukah kamu bahwa alergen merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan oleh produsen maupun konsumen? Hal ini dikarenakan bahan-bahan makanan yang kita konsumsi dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.
Mari kita perhatikan bagian belakang kemasan makanan yang sering kita beli. Ada tabel berisi angka-angka dalam persen yang mencantumkan komposisi bahan baku. Pernahkah kamu membacanya? Sayangnya, masih banyak orang yang membeli makanan tanpa memperhatikan informasi yang tertera pada kemasan tersebut.
Alergi makanan bisa muncul ketika sistem kekebalan tubuh kita bereaksi secara berlebihan terhadap zat asing tertentu yang umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Bagaimana seseorang bereaksi terhadap alergen bergantung pada bagaimana tubuh mereka berinteraksi dengan zat tersebut. Pada banyak orang, reaksi alergi dapat terjadi pada kulit, saluran udara, dan selaput lendir.
Baca Juga: Ini Khasiat Pisang: Rahasia Nutrisi Penting untuk Kesehatan Tubuh Anda
Baca Juga: Cek Fakta! Minum Air Putih 3 Liter per Hari: Apakah Ini Jumlah Air yang Dibutuhkan Tubuh Anda?
Alergen adalah bahan tertentu yang ada dalam produk makanan dan dapat menyebabkan reaksi alergi. Menurut sebuah Jurnal Kesehatan, alergi merupakan perubahan reaksi tubuh terhadap lingkungan sekitar yang biasanya kita hadapi setiap hari. Reaksi alergi ini umumnya disebabkan oleh penolakan tubuh terhadap bahan-bahan tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Bahan makanan yang dikategorikan sebagai alergen meliputi:
- Bahan yang mengandung gluten seperti sereal, rye, barley.
- Kerang-kerangan dan produk olahannya.
- Telur dan produk olahannya.
- Ikan dan produk olahannya.
- Kacang tanah, kedelai, dan produk olahannya.
- Susu dan produk olahannya (termasuk laktosa).
- Tree nuts dan produk olahannya.
- Sulfit (>10 ppm).
