Setan Dibelenggu, Tapi Maksiat Tetap Ada, Baca Penjelasannya

31 Maret 2023, 17:00 WIB
Lanskap siluet pohon diterangi cahaya bulan merah. /Freepik/kjpargeter/

Oke Jambi – Orang yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga dintuntut untuk mampu menahan hawa nafsu. Jika alasan sebelumnya pada bulan atau hari biasa di luar bulan puasa maksiat terjadi karena godaan setan, maka bulan Ramadhan adalah hal yang berbeda, karena seperti yang diketahui bahwa setan dibelenggu di hari itu. Lantas mengapa maksiat tetap ada di bulan Ramadhan, apa yang menjadi penyebabnya?

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (Hadits Riwayat Bukhari)

Baca Juga: Hal Apa Saja yang dapat Membatalkan Puasa? yuk Simak Penjelasannya

Dalam hadits di atas, sudah tertera bahwa setan dibelenggu ketika bulan Ramadhan, tapi mengapa di bulan yang suci ini masih ada manusia yang melakukan maksiat? Menurut penjelasan Buya Yahya, perihal setan dibelenggu ini, ia mengatakan:

“Yang membawa dia kepada kemaksiatan bukan setan lagi, akan tetapi hawa nafsu yang disiapkan setan dari dulu dalam diri kita ada namanya hawa nafsu kita, yang dikatakan lebih keji dari setan,” kata Buya Yahya di kanal Youtube Al-Bahjah TV, dikutip pada Jumat, 31 Maret 2023.

“Sudah terbiasa dari dulu, makanya rancangan rancangan kemaksiatan dulu, setan sudah tinggal tepuk tangan, setan melihat dari jauh, wah ini bakal maksiat. Maka memerangi hawa nafsu adalah langkah lain, cara lain untuk menghentikan kita dari kemaksiatan,” sambung Buya Yahya menjelaskan.

Mengenai hal ini beberapa pendekatan juga disampaikan ulama, melansir dari laman muslimah.or.id, yakni:

1. Sumber terjadinya maksiat bukan hanya dari setan, melainkan karena adanya hawa nafsu di dalam diri manusia. Seperti keterangan Imam as-Sindi dalam Hasyiah-nya (catatan) untuk an-Nasai, beliau mengatakan, yang artinya:

Baca Juga: Amalan Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

Hadits setan yang dibelenggu tidak berarti meniadakan segala bentuk maksiat. Karena bisa saja maksiat muncul disebabkan adanya pengaruh buruk dan jahat. Timbulnya maksiat ini tidak selalu berasal dari setan. Jika semua berasal dari setan, maknanya ada setan yang mengganggu setan, dan begitu seterusnya bersambung. Sementara kita tahu, tidak ada setan yang mendahului maksiat iblis. Sehingga maksiat iblis murni dari dirinya. Allahu a’lam. (Hasyiah Sunan an-Nasa'i, as-Sindi, 4/126)

2. Setan dibelenggu tapi masih mengganggu manusia. Menurut keterangan Imam al-Baji, Ulama Malikiyah dalam Syarh Muwatha’, yang artinya:

Setan dibelenggu, bisa dipahami bahwa itu dibelenggu secara hakiki. Sehingga setan terhalang untuk melakukan beberapa perbuatan yang tidak mampu dia lakukan kecuali dalam kondisi bebas.

3. Setan tidak dibelenggu secara hakiki, dalam artian yang sifatnya hanya kiasan. Melanjutkan keterangan al-Baji, yang artinya:

Bisa kita maknai, bahwa mengingat bulan ini bulan penuh berkah, penuh pahala amal, banyak ampunan dosa menyebabkan setan seperti terbelenggu selama ramadhan. Karena upaya setan menggoda tidak berefek dan upaya dia menyesatkan tidak membahayakan manusia (al-Muntaqa Syarh Al-Muwatha, al-Baji, 2/75).

Baca Juga: Berikut 6 Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan

4. Hanya maradatul jin yang dibelenggu, dan tidak semua setan dibelenggu. Dalam fatwa syabakah islamiyah, yang artinya:

Sebagian ulama berpendapat setan yang dibelenggu hanya maradatul jin atau setan kelas kakap. Berdasarkan fatwa ini, maksiat terjadi disebabkan adanya bisikan setan yang belum dibelenggu. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 40990).

Dari keterangan yang disampaikan para ulama, adanya kemaksiatan yang terjadi tidak serta merta dari godaan setan, tetapi pengaruh hawa nafsu yang ada di dalam diri manusia dan kebiasaan-kebiasaan yang jauh dari kebaikan. Allahu a’lam, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan mendapatkan keberkahan di bulan ramadhan.***

Editor: Hajrin Febrianto

Sumber: muslimah.or.id YouTube Al-Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler