Wajib Paham! Sesungguhnya Orang yang Riya’ Akan Dipanggil dengan 4 Nama di-Hari Kiamat

- 5 September 2021, 21:14 WIB
ilustrasi
ilustrasi /popularitas.com

OKEJAMBI.COM – Muhammad Nawawi Al-Jawi menyampaikan dalam bukunya Maroqil ‘Ubudiyah tentang sifat buruk manusia salah satunya tentang riya’. Di lingkungan masyarakat, riya’ identik dengan sifat pamer atau ingin dipuji di depan semua orang.

Adapun riya’ maka ia adalah syirik tersembunyi. Rasulullah SAW bersabda: “Hindarilah syirik kecil.” Lalu para sahabat berkata: “Apakah syirik kecil itu?”

Baca Juga: Benarkah? Orang dengan Sifat Dengki Menumbulkan 5 Perkara, Mereka Menirukan Sifat Hewan

Rasulullah SAW menjawab: “Riya’. Ia adalah salah satu dari dua syirik.” Asal syirik ialah mencari simpati dalam hati orang-orang dengan menonjolkan sift-sifat baik untuk memperoleh kedudukan dan supaya engkau disegani oleh mereka.

Cinta kedudukan termasuk hawa nafsu yang diikuti dan kebanyakan orang binasa karenanya. Maka tidaklah orang-orang binasa, melainkan dengan sebab orang-orang lainnya. Andaikata orang-orang bersikap adil, niscaya mereka mengetahui bahwa sebagian besar ilmu dan ibadah yang mereka amalkan di samping amalan-amalan biasa tidak lain disebabkan oleh riya’, sedangkan riya’ itu menghilangkan pahalanya.

Baca Juga: Gegara Skor 0-0 Sebanyak 6 Kali Dipertandingan Malam, Aaron Remsdale: Ada Trik Goal yang Sulit

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang berbuat riya’ akan dipanggil pada hari kiamat dengan empat nama; hai kafir, hai fajir (durjana), hai kadir (penghianat), dan hai khaasir (orang yang rugi), usahamu telah sesat dan sia-sia pahalamu. Maka tiada bagian untukmu hari ini. Carilah pahala dari orang yang untuknya engkau beramal.”

Baca Juga: Cara Cepat Membuat Animasi Penampakan Burung-Burung Terbang Hanya 10 Menit

Ditambahkan dari seorang ulama yang mengatakan bahwa kesempurnaan maqam tawadhu’ tidak bisa tercapai, kecuali bila hamba menyaksikan mengenai dirinya bahwa derajatnya di bawah setiap orang muslim dan tidak ada seorang pun di muka bumi yang lebih banyak durhaka dan tidak ada yang lebih sedikit adab maupun rasa malunya daripada dia secara pasti, bukan berdasarkan dugaan.***

Editor: Anisa Nabilah Hidayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x