Pendidikan : Soft Power yang Tak Diseriusi Indonesia

- 16 November 2022, 17:22 WIB
Pendidikan : Soft Power yang Tak Diseriusi Indonesia
Pendidikan : Soft Power yang Tak Diseriusi Indonesia /Rahmawati Sipayung/

Permasalahan ini memiliki dampak pada rendahnya pendapatan guru di Indonesia (baik yang berstatus PNS maupun PPPK), jika dibandingkan dengan negara lain.

Dari segi kualitas tenaga pendidik, menurut survey dari PERC (Politic and Economic Risk Consultan), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan terakhir, yaitu urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.

Hasil dari UKG tahun 2015 sampai 2021, sekitar 81 % guru di Indonesia bahkan tidak mencapai nilai minimum.

Dari hasil data tersebut menggambarkan sebuah keironisan. Sebab guru merupakan pilar utama dalam memajukan sistem pendidikan.

Selain dua hal di atas, masih banyak lagi permasalahan pendidikan di Indonesia. Misalnya dari sisi sarana dan prasarana, kuantitas dan kualitas, kurikulum, plagiarisme, pelecehan seksual dalam lingkup kampus dan lain-lain.

Di lain sisi, militer dan kepolisian sebagai hard power sangat dianakemaskan di Indonesia dengan dana yang besar. Padahal, secara geopolitik, Indonesia merupakan negara market bagi dunia internasional. Kecil kemungkinan bagi kita untuk terlibat perang.

Karena kondisi tersebut, Indonesia harus menjadikan pendidikan sebagai orientasi utama dalam membangun kekuatan bangsa. Kekayaan SDA kita harus diimbangi dengan SDM berkualitas agar bisa menjadi negara yang berdikari. ***

Penulis adalah mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Oleh : Rahmawati Sipayung

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x