Fakta Pemanis Buatan: Efek Tersembunyi yang Jarang Diketahui

4 Juni 2023, 12:00 WIB
Fakta Pemanis Buatan: Efek Tersembunyi yang Jarang Diketahui /Foto: Pixabay/maxmann/

Oke Jambi - Siapa yang tidak tergoda dengan makanan manis? Makanan dengan warna cerah dan bentuk yang menarik selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Namun, sayangnya, kebanyakan makanan manis yang tersedia di pasaran menggunakan pemanis buatan, seperti aspartam. Pertanyaannya, apakah pemanis buatan benar-benar lebih sehat daripada gula biasa? Mari kita simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pemanis buatan memiliki beragam jenis, tetapi yang paling umum digunakan dalam makanan dan minuman adalah aspartam dan sukralosa. Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika (FDA) telah memberikan izin penggunaan enam jenis pemanis buatan, termasuk sakarin, aspartam, sukralosa, neotame, acesulfame-K, dan stevia. Keenam pemanis buatan ini dianggap aman bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam batas yang ditentukan.

Namun, seiring dengan berkembangnya penelitian, muncul berbagai perdebatan mengenai efek negatif yang mungkin ditimbulkan oleh pemanis buatan. Inilah beberapa fakta yang perlu Anda ketahui:

Baca Juga: 5 Bahan Makanan Ajaib untuk Kulitmu: Temukan Rahasia Istimewanya

Baca Juga: Mengungkap Fakta Menakutkan: Efek Mematikan Rokok pada Kesehatan

1. Kelebihan berat badan/obesitas

Konsumsi pemanis buatan yang berlebihan dapat mengganggu sistem pengendalian nafsu makan dan metabolisme tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan motivasi untuk makan lebih banyak, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas.

2. Risiko kanker

Beberapa studi menunjukkan bahwa aspartam dan acesulfame-K, dua jenis pemanis buatan yang umum digunakan, dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker yang berhubungan dengan penyakit obesitas.

3. Kecanduan gula

Rasanya yang lebih manis daripada gula membuat penggunaan pemanis buatan dapat membuat orang lebih tergantung pada rasa manis yang tinggi. Akibatnya, konsumsi gula secara keseluruhan dapat meningkat, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan.

4. Diabetes tipe 2

Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan dapat meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

5. Meningkatkan risiko Alzheimer

Beberapa pemanis buatan mengandung zat yang, setelah mengalami proses metabolisme, dapat berubah menjadi zat yang dikaitkan dengan risiko Alzheimer. Ini dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis dan mempengaruhi kesehatan otak.

6. Peningkatan gula darah

Studi menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan, seperti aspartam dan sukralosa, dapat memicu peningkatan gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya menghindari jenis pemanis buatan ini.

7. Perubahan perilaku

Konsumsi aspartam yang berlebihan telah dikaitkan dengan perubahan perilaku dan masalah kognitif. Beberapa studi menunjukkan bahwa aspartam dapat berdampak negatif pada kesehatan neurobehavioral, mempengaruhi perilaku, suasana hati, dan kualitas tidur.

Dalam mengonsumsi makanan manis, baiknya Anda tetap memperhatikan jumlah dan jenis pemanis yang digunakan. Secara umum, disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan. Lebih baik memilih makanan alami dan seimbang sebagai alternatif yang lebih sehat.

Makanan manis memang menggoda, tetapi kesehatan adalah aset berharga yang harus dijaga. Pilihan bijak dalam mengonsumsi pemanis dapat membantu Anda menjaga keseimbangan tubuh dan menghindari risiko yang mungkin timbul. Tetaplah berhati-hati dan selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pemanis buatan dan dampaknya pada kesehatan Anda.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler