Waspadai Demam Pascaimunisasi pada Anak: Ketahui Tanda-tandanya dan Pertimbangkan Tindakan yang Tepat

- 4 Juni 2023, 08:00 WIB
Waspadai Demam Pascaimunisasi pada Anak: Ketahui Tanda-tandanya dan Pertimbangkan Tindakan yang Tepat
Waspadai Demam Pascaimunisasi pada Anak: Ketahui Tanda-tandanya dan Pertimbangkan Tindakan yang Tepat /Foto: Pixabay/Ri_Ya/

 

Oke Jambi - Sebagai orang tua, kesehatan anak adalah prioritas utama. Oleh karena itu, setiap kali anak menerima imunisasi, penting bagi kita untuk memahami kondisi kesehatan yang mungkin terjadi sebagai respons terhadap vaksinasi.

Salah satu kondisi yang harus diwaspadai adalah demam yang dapat menyebabkan kejang pada anak pascaimunisasi. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr., Sp.A (K).

"Kalau demam itu tidak usah dikhawatirkan. Yang perlu panik itu kalau demam itu menyebabkan kejang. itu baru kita harus hati-hati," ujar Prof Sri di Jakarta, Senin.

Menurut Prof. Sri, demam itu sendiri bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara langsung. Yang harus menjadi perhatian kita adalah jika demam tersebut menyebabkan terjadinya kejang pada anak. Oleh karena itu, perlu ada kewaspadaan ekstra terhadap anak-anak yang memiliki riwayat kejang sebelumnya ketika akan melakukan imunisasi.

Baca Juga: 5 Bahan Makanan Ajaib untuk Kulitmu: Temukan Rahasia Istimewanya

Baca Juga: Mengungkap Fakta Menakutkan: Efek Mematikan Rokok pada Kesehatan

Sebagai langkah pencegahan, Prof. Sri menyarankan orang tua untuk menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan, seperti obat penurun panas dan obat antikejang, guna mengantisipasi timbulnya kejang pada anak setelah imunisasi.

Di sisi lain, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), menjelaskan bahwa demam pada anak setelah imunisasi merupakan kejadian yang umum terjadi, yang dikenal sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).

Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan, demam tinggi pada anak setelah imunisasi relatif jarang terjadi. Prof. Hartono menjelaskan bahwa dari penelitiannya di daerah Jakarta dan Bandung, hanya sekitar 25 persen dari 596 orang yang dipantau mengalami KIPI berupa demam dengan suhu di atas 28 derajat Celsius.

"Kita pernah teliti di daerah Jakarta dan Bandung, kira-kira 596 orang itu dipantau KIPI-nya. KIPI demam itu kira-kira hanya 25 persen di atas 28 derajat (celsius). Tapi kalau demamnya tinggi 39 derajat (celsius) ke atas itu hanya 1 persen. Kisarannya hanya 0,5 sampai 1,5 persen, jadi kalau dirata-rata 1 persen. Jadi ibaratnya sangat-sangat jarang," kata dia.

Bahkan, demam dengan suhu tinggi di atas 39 derajat Celsius hanya terjadi pada sekitar 1 persen dari jumlah tersebut. Secara keseluruhan, angka kejadian demam pascaimunisasi berkisar antara 0,5 hingga 1,5 persen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kejadian tersebut sangat jarang terjadi.

Prof. Hartono menambahkan bahwa demam pascaimunisasi umumnya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemberian vaksin. Dia menekankan bahwa demam ini merupakan respons normal tubuh terhadap vaksinasi dan menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang aktif.

Penting untuk dicatat bahwa demam pascaimunisasi adalah hal yang umum dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Namun, penting bagi orang tua untuk memberikan obat penurun demam hanya jika suhu tubuh anak melebihi batas yang ditetapkan. Menurut Prof. Hartono, suhu tubuh normal berkisar hingga 37,5 derajat Celsius. Obat penurun demam diberikan jika suhu tubuh anak melebihi 38 derajat Celsius.

Namun sebelum memberikan obat penurun demam, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, suhu yang sedikit di atas 37,5 derajat dapat disebabkan oleh dehidrasi atau penggunaan pakaian yang terlalu tebal. Dalam kasus-kasus seperti itu, memberikan cairan yang cukup dan melepaskan beberapa lapisan pakaian mungkin sudah cukup untuk menurunkan suhu tubuh anak.

"Suhu normal itu sampai 37,5 derajat (celsius). Tapi biasanya kita beri obat itu di atas 38 derajat (celsius)," ucap Prof. Hartono.

Oleh karena itu, Prof. Hartono menekankan agar tidak terburu-buru dalam memberikan obat penurun demam. Dalam beberapa kasus, suhu tubuh anak dapat turun dengan sendirinya bahkan jika hanya mencapai 37,7 derajat Celsius.

Dalam kesimpulannya, penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda demam pascaimunisasi pada anak dan memahami tindakan yang tepat yang harus diambil. Dalam kebanyakan kasus, demam setelah imunisasi adalah respons normal tubuh terhadap vaksinasi dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan.

Namun, sebagai langkah pencegahan, perlu ada persiapan obat-obatan yang diperlukan dan perhatian yang lebih pada anak-anak dengan riwayat kejang sebelumnya. Selalu berkonsultasilah dengan dokter anak Anda jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut mengenai demam pascaimunisasi pada anak Anda.

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah