OKEJAMBI.COM – Mengulas kitab Qishashul Anbiya karya Alma’arif yang diantaranya beberkan perjuangan hidup Nabi Ayub, kini memiliki nilai – nilai yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang.
Kemiskinan dan kematian anak yang menimpa dirinya, menunjukkan nilai kekuatan dan kesabaran yang mampu membuat syetan justru belum merasa puas atas penderitaan Nabi Ayub. Akan tetapi, setelah itu nabi Ayub diuji dengan datangnya penyakit selama 7 tahun, diapun tidak pula berkeluh-kesah dalam sakitnya itu.
Baca Juga: Maurizio Reggiani Buktikan Performa Lamborghini Huracan STO Setara dengan Olahraga Balap Dunia
Segala amal ibadah kepada Allah yang biasa dikerjakan terus juga dikerjakannya. Penyakit itu adalah penyakit kulit yang menjijikkan yang bilamana orang melihatnya.
Kaum familinya, sahabat, dan handai-tolannya telah menjauhinya, selain istrinya yang masih setia, dia selalu ada di sampingnya. Istrinya bernama Rahmah, seorang istri yang sangat setia, taat, dan beriman kepada Allah.
Karena kesabarannya itu, syetan tidak bersenang hati melihatnya. Syetan mencari jalan lain yaitu istri Ayub yang setia itu digoda agar jangan mau menunggui suaminya berlama-lama saat sakit. Lama-kelamaan istrinya tergoda juga, dan ia agak enggan jika disuruh suaminya.
Nabi Ayub juga mengetahui perangai istrinya. Ia menjadi marah kepada istrinya sambil berkata: “Jika aku sembuh niscaya engkau aku pukul seratus kali.” Selain itu Ia juga terus berdoa agar penyakitnya segera sembuh.
Baca Juga: Habib Achmad Alhabsyi: Hal yang Tidak Bermanfaat Membuatmu Bodoh, Ternyata yang Membuat Cerdas…