Kini Serikat Tani Tebo Punya Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati

- 23 Oktober 2023, 21:14 WIB
Para peserta pemateri ARAS Wilayah Jambi foto bersama di Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati Serikat Tani Tebo, Minggu 22 Oktober 2023.
Para peserta pemateri ARAS Wilayah Jambi foto bersama di Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati Serikat Tani Tebo, Minggu 22 Oktober 2023. /Oke Jambi/Hajrin Febrianto/

Sementara Ketua Serikat Tani Kumpeh, Bahusni, dikriminalisasi karena memperjuangkan hak atas tanah ulayat masyarakat Desa Sumberjaya, Kecamatan Kumpe Ulu dari ekspansi perkebunan PT FPIL. Sampai sekarang, setiap satu minggu sekali Bahusni harus menjalankan sidang di Pegadilan Negeri Sengeti.

Baca Juga: Konflik Agraria Pematangbedaro Menuai Simpati dan Pernyataan Sikap

Baca Juga: Konflik Agraria Masuk Ranah Pidana, Sudah Tepatkah?

Catatan kelam konflik agraria di Jambi juga datang dari Desa Lubuk Mandarsah sendiri pada 2015 silam. Serikat Tani Tebo harus kehilangan satu orang anggota progresif dan militan di organisasi, dia adalah Indra Pelani yang tewas dibunuh oleh pasukan URC PT WKS. Kejadian itu sesaat akan dilangsungkannya panen raya di tanah yang mereka perjuangkan.

Penampilan seni tari anak-anak Sekolah Dasar  166 Pelayang Tebat dalam acara peresmian Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati Serikat Tani Tebo.
Penampilan seni tari anak-anak Sekolah Dasar 166 Pelayang Tebat dalam acara peresmian Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati Serikat Tani Tebo.

Kini Balai Pusat Pendidikan Reforma Agraria Sejati yang diinisiasi KPA Wilayah Jambi tersebut telah berdiri di atas lahan anggota Serikat Tani Tebo yang diperjuangkan sejak tahun 2006 hingga sekarang.

Kegiatan peresmian balai disusul kegiatan pendidikan bertajuk Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) Wilayah Jambi, diikuti 41 peserta dari beberapa organisasi yakni KPA Wilayah Jambi, STT, Serikat Tani Kumpe (STK), Serikat Petani Batanghari (SPB), dan Persatuan Petani Jambi (PPJ), yang berlangsung selama dua hari, mulai dari 21 hingga 22 Oktober 2023.

Meskipun juga melibatkan kelompok ibu-ibu dan bapak-bapak, namun kelas belajar ARAS terlihat didominasi oleh kelompok pemuda laki-laki dan perempuan.

“Penerus generasi harus lebih terpimpin dan lebih terdidik untuk melanjutkan perjuangan,” kata Natalia Eflona, volunteer KPA Wilayah Jambi.

Pendidikan dan ilmu pengetahuan memang tidak dapat dipisahkan dari organisasi yang memperjuangkan hak rakyat. Tanpa pendidikan dan ilmu pengetahuan perjuangan bisa saja akan menjadi liar dan tidak jelas arahnya.

Halaman:

Editor: Hajrin Febrianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah