Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Komplikasi pada Penderita Diabetes saat Berpuasa

30 Maret 2023, 07:09 WIB
Ilustrasi makanan yang perlu dihindari pasien diabetes. /Pexels/

Oke Jambi - Siapa pun bisa berpuasa di bulan Ramadhan, termasuk penderita diabetes. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu dilakukan penderita diabetes sebelum berpuasa untuk menghindari komplikasi.

Pergi ke dokter adalah pilihan yang bijak. Dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik, menilai kadar gula darah Anda, dan menentukan apakah kondisi tubuh Anda aman untuk berpuasa.

Pakar penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes, dr M Ikhsan Mokoagow, mengingatkan beberapa penderita diabetes untuk tetap memperhatikan saat berpuasa untuk mencegah komplikasi.

Baca Juga: Tips bagi Penderita Asam Lambung agar Tidak Kambuh saat Puasa

"Jangan melewatkan makan sahur, agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia," katanya, dikutip dari Antara News pada Rabu, 29 Maret 2023.

Namun, setiap kali pasien memiliki gejala hipoglikemia atau hiperglikemia, gula darah harus segera diperiksa. Beberapa gejala hipoglikemia adalah penurunan gula darah secara tiba-tiba, termasuk keringat dingin, gemetar, dan pusing. Untuk mengatasinya, segera hentikan puasa dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang cepat menaikkan gula darah seperti permen, teh manis, dan jus buah.

"Jika kadar gula darah Anda kurang dari 70 mg/dl, lebih dari 300 mg/dl, dianjurkan untuk membatalkan puasa, atau saat merasa tubuh tidak sehat atau fit," kata Ikhsan.

Selain itu, penderita diabetes harus tetap berolahraga secara teratur, sedangkan puasa baik untuk menjaga kebugaran dan tidak boleh berolahraga berlebihan agar tidak menimbulkan hipoglikemia.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pasien perlu tetap meminum obat yang diberikan oleh dokter.

Dokter Ikhsan mengatakan bahwa puasa memang wajib bagi semua umat Islam, namun bagi penderita diabetes sebaiknya direview terlebih dahulu kondisinya sebelum melakukan puasa. Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam, spesialis endokrinologi, metabolisme dan diabetes minimal satu sampai dua bulan sebelum berpuasa.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Langsung Tidur setelah Makan Sahur

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik, menilai gula darah, dan menentukan apakah kondisi fisik pasien aman untuk berpuasa. Jika gula darah terkontrol dengan baik, puasa tentu bisa dilakukan tanpa masalah.

Ikhsan mengatakan, kebutuhan kalori tidak berubah saat berpuasa selama Ramadhan yakni komposisi 40 sampai 50 persen saat berbuka puasa dan 30 sampai 40 persen saat sahur, ditambah satu hingga dua cemilan sehat sejumlah 10 sampai 20 persen dari total kalori.

Makan sahur, sambung dia, dianjurkan mendekati waktu imsak atau waktu subuh. Sementara berbuka sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar kadar gula darah tidak turun terlalu lama.

Selain berkonsultasi dengan dokter, penderita diabetes saat berpuasa perlu memperhatikan beberapa hal untuk menghindari komplikasi yaitu:

Jangan lewatkan sahur.

Jangan abaikan sahur, agar cadangan energi anda cukup selama berpuasa dan tidak terjadi hipoglikemia.

Kebutuhan kalori tak berubah.

Kalori tidak berubah selama Ramadhan, dengan komposisi 40 sampai 50 persen di akhir puasa dan 30 sampai 40 persen saat sahur, ditambah satu hingga dua cemilan sehat merupakan 10 hingga 20 persen total kalori. Saat makan sahur, sebaiknya dimakan menjelang imsak atau subuh. Sedangkan saat berbuka puasa dianjurkan sesegera mungkin. Hal ini dilakukan agar gula darah tidak turun terlalu lama.

Hindari makan berlebihan.

Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka, karena kontrol porsi penting untuk mengontrol gula darah dan berat badan pada penderita diabetes.***

Editor: Hajrin Febrianto

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler