Mencegah Stunting: Investasi Penting untuk Masa Depan Anak-anak Indonesia

- 17 Mei 2023, 17:15 WIB
Mencegah Stunting: Investasi Penting untuk Masa Depan Anak-anak Indonesia
Mencegah Stunting: Investasi Penting untuk Masa Depan Anak-anak Indonesia /Foto unicef.org/

Oke Jambi - Stunting didefinisikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai gagal tumbuh pada kelompok anak balita akibat masalah gizi kronis. Salah satu manifestasinya adalah anak-anak ini memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka. Diagnosis stunting biasanya didasarkan pada kurva pertumbuhan WHO, di mana jika tinggi badan anak berada di bawah 2 standar deviasi, maka sudah dapat dikategorikan sebagai stunting. Jika berada di bawah 3 standar deviasi, maka masuk dalam kategori stunting dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.

Stunting masih menjadi masalah nasional di Indonesia. Angka stunting di Indonesia masih terlalu tinggi, mencapai sekitar 30,8%. Bahkan menurut WHO, angka stunting sebaiknya berada di bawah 20%. Oleh karena itu, kategori stunting di Indonesia yang melebihi 20% masih menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama.

Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya pemenuhan nutrisi yang baik selama periode emas, yaitu 1000 hari pertama kehidupan anak. Periode ini dimulai sejak dalam kandungan dan berlanjut hingga 2 tahun pertama kehidupan. Jika kondisi nutrisi anak tidak tercukupi dengan baik selama periode ini, anak berisiko mengalami stunting dalam jangka waktu yang lama. Selain nutrisi, faktor-faktor lain yang berperan adalah pengetahuan yang kurang, akses terhadap layanan kesehatan seperti Posyandu atau puskesmas, serta sanitasi yang buruk dalam lingkungan dan pengolahan makanan. Perlu diingat bahwa sekitar 70% sistem imunitas terletak di saluran pencernaan, sehingga kondisi makanan yang dikonsumsi oleh anak juga mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhannya.

Namun, tidak semua anak yang pendek mengalami stunting. Ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti faktor keturunan atau genetik, ras, dan permasalahan gizi kronis yang berkaitan dengan stunting. Stunting bukan hanya masalah tinggi badan yang pendek, tetapi juga menunjukkan adanya masalah gizi kronis pada anak dengan dampak yang dapat terlihat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak jangka pendek dari stunting meliputi gangguan perkembangan otak dan fisik, serta gangguan metabolisme yang menghambat pertumbuhan anak. Sedangkan dampak jangka panjangnya meliputi gangguan kognitif, rendahnya sistem imun, dan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung pada masa dewasa.

Apakah stunting dapat dicegah dan ditangani? Jawabannya adalah ya. Terutama pada periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan anak, kita dapat melakukan upaya untuk mencegah stunting agar efeknya tidak berlanjut dan menjadi permanen. Setelah usia 2 tahun, kondisi stunting sulit diperbaiki, namun kita masih dapat mengendalikan dan mengatasi masalah yang ada agar tidak semakin kompleks bagi anak-anak tersebut.

Halaman:

Editor: Husnul Khotimah

Sumber: YouTube DRV CHANNEL


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x