OKEJAMBI.COM – Bagaimana seseorang saling menyayangi dengan sahabatnya bisa dilihat dari waktu tertentu. Karena teman bukan hanya mempertimbangkan pergaulan atau tali silaturahmi dengan ukuran uang dan sejenisnya, namun juga tingkat kesulitan dan kemudahan hidup yang dimiliki seseorang.
Baca Juga: Ibrahim Al Husein Perenang Suriah Sampaikan Pesan Perdamaian dalam Pers Tokyo2020 Paralympic Games
Beberapa orang mungkin mengakui sebagai sosok yang paling mudah bergaul di masyarakat, dikarenakan memiliki banyak teman. Ukuran seseorang memiliki banyak teman bukan berarti selalu menjadi orang yang bersifat benar.
Namun akankah jumlah teman yang anda yakini bernilai banyak adalah teman yang sesungguhnya? Hal serupa yang disampaikan oleh Habib Muhammad bin Anies Shahab terkadang kesulitan dan kenyamanan hidup juga mempengaruhi jumlah teman yang sebenarnya.
Baca Juga: Penangkapan Vaquita Ilegal Besar-Besaran, Perlindungan Teluk California Justru Kurang Terjaga
“Makanya Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan, teman itu dihitung nanti kalau sedang susah. Kalau sedang susah, pasti tahu jumlahnya. Kalau sekarang banyak, itu ansehatnya,” ujarnya (23 Agustus 2021).
Hal lain yang juga dijelaskan perihal jumlah teman bagi seseorang yaitu ketika pribadi sedang dalam keadaan sakit. Orang yang menjenguk dan mendoakan orang sakit seperti golongan yang ingin mendapatkan pahala 2 arah, yaitu pahala langsung turun dari Allah dan pahala membantu menyenangkan hati orang sakit.
Sehingga orang yang menjenguk orang sakit tidak mungkin semerta-merta ingin memberi makanan saja, namun ada pahala luar biasa baginya. Hal itu juga dikategorikan sebagai teman sesungguhnya.