Network
OKEJAMBI.COM – Dalam kitab Maroqil ‘Ubudiyah karya Muhammad Nawawi Al-Jawi mengulas tentang pentingnya menyadari pemicu kesombongan manusia. Beberapa kesombongan ini sangat sulit dihindari dalam diri seseorang.
Sombong sangat umum dengan artian lebih menonjolkan diri dibanding orang lain. Karena siapa yang yang menganggap dirinya lebih baik dari seorang yang durhaka dengan cara yang tidak menunjukkan syukur kepada Allah maka ia pun telah masuk dalam derajat-derajat kesombongan.
Baca Juga: Bak Menatap Debu di Atas Cermin, 4 Cara Mengetahui Kejelekan Pribadi!
Orang-orang arif telah sepakat bahwa siapa yang mempunyai sedikit sifat sombong, ia tidak boleh memasuki hadirat Allah untuk selamanya, walaupun pada lahirnyaia beribadah kepada Allah dengan ibadah manusia dan jin. Ketahuilah, bahwa tidaklah manusia menganggap dirinya besar, melainkan ia beranggapan bahwa ia mempunyai salah satu sifat kesempurnaan dalam urusan agama atau duniawi.
Pertama, ilmu mampu menjadi penyebab kesombongan. Rasulullah SAW bersabda: “Perusak ilmu adalah kesombongan.” Ilmu hakiki ialah ilmu yang dengan perantaranya manusia mengenal diri dan Tuhannya, bahaya penghabisan yang buruk, hujjah Allah atas para ulama dan besarnya bahaya ilmu.
Baca Juga: Mendengar Nama Muhammad SAW Pertama Kali, Wanita Katolik Asal Britania Raya Banjir Air Mata
Kedua, amal dan ibadah. Orang alim berkata: “Aku menguasai berbagai macam ilmu dan mengetahui hakikat-hakikat. Aku pernah berguru kepada si Fulan dan si Fulan. Apa kelebihanmu, siapa gurumu, dan siapa hadits yang pernah engkau dengar.
Ketiga, nasab. Orang yang mempunyai nasab mulia meremehkan orang yang tidak mempunyai nasab mulia meremehkan orang yang tidak mempunyai nasab itu, meskipun lebih tinggi amal dan ilmunya.
